Minggu, 22 Mei 2022

Wisuda XVII Sekolah Tinggi Teknologi Bandung 2022, STTB Goes To Universitas

Wisuda merupakan prosesi yang ditunggu-tunggu oleh mahasiswa setelah menempuh pendidikan sekian lama. Begitu juga dengan 142 mahasiswa STT Bandung  ini, bersama dengan 423 pendamping mereka. Mereka sudah menantikan momen bersejarah yang selama dua tahun kemarin, absen dilakukan karena pandemi Covid. Pelaksanaan wisuda secara daring tentu berbeda aura-nya dengan wisuda yang dilakukan secara offline. 

 

Wisuda XVII STTB 2022
Credit: Youtube STTB

Wisuda ini berlangsung pada Sabtu, 21 Mei 2022 bertempat di Trans Convention Centre, The Trans Luxury Hotel, Bandung. Sebelum acara dimulai,  barisan wisudawan dan wisudawati memasukki ruangan, mengenakan jubah biru yang cerah. Wisuda offline pertama setelah pandemi ini, menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat. Ditandai dengan penggunaan masker dengan warna senada, dan pengaturan tempat duduk yang menjaga jarak. 

Wisuda STT Bandung kali ini berhasil meluluskan 142 wisudawan, dari tiga prodi, yaitu:

78 mahasiswa dari prodi Teknik Industri

53 mahasiswa dari prodi Teknik Informatika

11 mahasiswa dari prodi Desain Komunikasi Visual

Total Wisudawan
Credits: Youtube STTB 


Sidang senat terbuka ini selain dihadiri para pendamping, pejabat pemerintahan, akedmisi, juga menghadirkan para keynote speaker yang kompeten di bidangnya, seperti:

-       DR. Lukman S.T., M.HUM ( Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, Dan Teknologi Kementrian Pendidikan, kebudayaan, Riset, Dan Teknologi)

-          DR. M. Samsuri, S.PD., M.T (Kepala LLDikti Wilayah IV Jawa Barat dan Banten)

-          Lutpi Ginanjar (Founder & CEO SMESHUB Indonesia)

-          Muchammad Naseer, S.Kom., M.T (Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Bandung)

-          DR. Dadang Hermawan (Ketua Yayasan LPPI Bandung)

-          Prof. DR. I Made Bandem, MA (Pembina Yayasan LPPI Bandung)

 

Senat STTB Memasukki Ruangan
Credits: Youtube STTB 


Acara dimulai dengan ditandai Senat Sekolah Tinggi Bandung memasuki ruang wisuda.diikuti oleh paduan suara yang menyanyikan lagu Gaudeamus Igitur. Dilanjutkan dengan tarian Selamat Datang Sancang Gugat. Acara Sidang Senat Terbuka ini dibuka oleh ketua STT Bandung, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta, dan Mars STT Bandung yang dibawakan oleh paduan suara STT Bandung. 


Paduan suara STT Bandung
Credits: Youtube STT Bandung

Selanjutnya laporan Ketua STT Bandung, Muchammad Naseer, S.Kom, MT. Beliau menyampaikan kemajuan-kemajuan yang berhasil dicapai oleh STT Bandung selama kurun waktu dua tahun pandemi ini. Di antaranya adalah kerjasama dengan Lithan Academy, salah satu institusi pendidikan di Singapura dan  beberapa perusahaan swasta lainnya di luar negeri dalam bidang pemagangan. Ada juga kerjasama dengan institusi pemerintah Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat, dalam bidang pendidikan, pelatihan, penelitian, pemagangan, pengabdian masyarakat, dan pembangunan di lingkungan Jawa Barat. 


 

Tarian Selamat Datang
Credits: Youtube STTB


Selain itu dijalin juga kerjasama BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonsia), yang bertujuan untuk meningkatan kapasitas pengembangan kompetensi SDM untuk bekerja di luar negeri. Terdapat juga program Dual Degree antara STT Bandung dengan ITB STIKOM Bali, untuk jurusan Sistem Informasi dan Ilmu Komunikasi visual, sehingga mahasiswa yang ikut program ini akan mendapatkan gelar sarjana komputer dari STIKOM Bali dan sarjana desain dari STT Bandung. Dalam rangka meningkatkan program bersertifikat magang merdeka, STT Bandung mengadakan kerjasama dengan berbagai BUMN yang ada di Indonesia, dengan harapan akan menjadikan mahasiswa STT Bandung menjadi pengusaha muda  yang mendunia.  

Adapun pada bidang penelitian, pengabdian masyarakat, STT Bandung bekerjasaa dengan PLN dan Aptikom Jawa Barat. STT Bandung juga bekerjasama dengan Asosiasi Fotografi Indonesia provinsi Jawa Barat di bidang pelatihan, uji kompetensi, dan uji profesi sebagai ijazah sertifikat pendamping fotografi. Dengan dinas pemerintahan Kota Bandung, juga terjalin hubungan baik dengan STT Bandung, dengan adanya dua mahasiswa Teknik Informatika, yang berhasil membuat  Aplikasi Sistem Informasi Kewirausahaan (ASIK) di lingkungan Sekretariat Daerah Bagian Ekonomi. 

Sedangkan 3 mahasiswa Teknik Informatika telah menjalankan magang pada Dinas Kominfo sebagai Network Engineer, 10 mahasiswa Teknik Informatika telah magang di Interconnect Data, 4 mahasiswa Desain Komunikasi Visual menjalankan magang pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menjadi animator dalam pembuatan karakter animasi UBI di Bandung Creative Hub. Bahkan, salah satu mahasiswa direkrut sebagai karyawan di Kominfo. Masih dari prodi Desain Komunikasi Visual, 1 mahasiswa direkrut sebagai karyawan di Dekranasda Bandung.  

Beliau juga mengatakan bahwa rata-rata alumni membutuhkan masa tunggu selama 45 hari sebelum akhirnya turun ke dunia kerja, dunia usaha, atau melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini ditunjang dengan adanya unit Career Center yang khusus memberikan bimbingan pada mahasiswa tingkat akhir, khususnya memberikan informasi, konsultasi dan menyalurkan para mahasiswa memasukki dunia kerja atau wirausaha. 

Untuk meningkatkan daya saing di dunia kerja, mahasiswa STT Bandung juga dibekali dengan sertifikasi nasional dan internasional, seperti:

Adika Putra (Teknik Industri) mendapatkan CSCA (Certificate In Supply Chain Associate)

Isman Aji (Teknik Informatika),  mendapatkan PMA (Project Management Associate), FCNS (Foresec Certifield in Networking Security) 

Velia Noviani (Desain Komunikasi Visual), mendapatkan CFCA (certicate in Visual Communication using Adobe Illustrator, TOEFL, CFCP (Certicate in Visual Communication using Adobe Illustrator).


Tahun 2021, STT Bandung juga memiliki gedung baru di sebelah kampus, yang tadinya adalah tempat karouke yang hanya bersinar di malam hari. Harapannya adalah gedung baru ini akan bersinar sepanjang hari. Tahun ini juga, Muchammad Naseer mengatakan bahwa STT Bandung sudah berubah menjadi universitas. Tentunya ini adalah sebuah pencapaian yang luar biasa bagi STT Bandung dan semua tim pengajarnya. . 

Ananda Atik
Credits: Youtube STT Bandung

Selain berita sukacita semua pencapaian STT Bandung ini, terselip juga sedikit berita duka. Adalah ananda Atik Fauziah, salah seorang wisudawan yang telah berpulang, sebelum prosesi wisuda ini. Oleh karena itu, ijazahnya diambil oleh orang tua dan kakaknya. Semoga almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Aamiin.


Tidak hanya mahasiswa STT Bandung yang memiliki prestasi luar biasa. Para pengajarnya pun juga memiliki prestasi yang sangat membanggakan. Terbukti dengan adanya 5 dosen STT Bandung yang lolos pengajuan proposal kebutuhan program Matching Fund dari KEDAIREKA

Dosen Berprestasi STT Bandung
Credits: Youtube STT Bandung 


Pada wisuda XVII STT Bandung ini, diumumkan juga 3 mahasiswa terbaik dari masing-masing Prodi, yaitu:

Prodi Teknik Industri

1.      Hedi Herdian, S.T

2.      Muhamad Kahfi, S.T

3.      Rinaldy Harahap, S.T

 

Prodi Teknik Informatika:

1.      Irvan Fikriansyah, S.Kom

2.      Nuhaliman, S.Kom

3.      Yayang Yudiana, S.Kom

 

Prodi Desain Komunikasi Visual

1.      Muhammad Ilham Fakhrudien, S.Ds

2.      Alwi Mumtaziarohman Azzali, S.Ds

3.      Khrisna Guntur Wijaya, S.Ds

 

Selanjutnya untuk kategori skripsi terbaik, terpilih 9 mahasiswa, yaitu: 

Prodi Teknik Industri

Hedi Herdian, S.T.

Muhammad Kahfi, S.T.

Rinaldy Harahap, S.T


Prodi Teknik Informatika

Irvan Fikriansyah, S.Kom

Nuhaliman, S.Kom

Yayang Yudiana, S.Kom


Prodi Desain Komunikasi Visual

Muhammad Ilham Fakhrudien, S.Ds

Alwi Mumtaziarohman Azzali, S,Ds

Khrisna Guntur Wijaya, S.Ds

Selanjutnya sambutan-sambutan dari keynote speaker lainnya, yang banyak mengapresiasi pencapaian STT Bandung , serta memberikan pesan dan kesan pada para mahasiswa yang diwisuda. 

Akhirnya, acara sakral yang diantikan para mahasiswa pun tiba, yaitu pelantikan para mahasiswa yang ditandai dengan pemindahan kuncir pada toga mahasiswa. Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatangan MoU  dengan berbagai pihak yang menjadi rekanan STT Bandung. 

Rangkaian acara ini dlanjutkan dengan ramah tamah,  dan makan siang bersama. Tak lupa, para mahasiswa juga berfoto bersama, sebagai kenang-kenangan jerih payah mereka selama kuliah. Selamat atas kelulusannya, dan selamat memulai dunia baru, ya. Dunia kerja yang penuh warna.. Semoga perjuangan kalian membuahkan hasil yang memuaskan. 

Selasa, 10 Mei 2022

Gagal Menjadi Pilot, Toni Muliadi Mendampingi UMKM Agar Cerdas Berutang

Beberapa tahun yang lalu, saya sempat terjebak dengan utang dengan salah satu bank penyedia kartu kredit. Awalnya utang saya hanya 4 juta saja. Akan tetapi, saya melakukan kesalahan fatal yang menyebabkan utang bertambah menjadi dua kali lipat. Yup, utangnya menjadi 8 juta.

Panik enggak, panik enggak… Ya, paniklah… hikss

Yang membuat panik berlipat-lipat adalah, karena saya dan suami memutuskan balik kampung ke Sekayu, yang artinya harus memulai dari awal lagi dalam mencari rezeki. Padahal, kami masih memiliki cicilan mobil dan kartu kredit. Tabungan yang dalam skenario awal dijadikan modal usaha, ternyata bablas, gaess… Kami benar-benar berada dalam titik nol atau bahkan minus saat itu. Harta yang tersisa hanya anak-anak, ilmu pengetahuan, dan satu buah mobil. Alhamdulillah, berkat pertolongan Allah SWT, kami berhasil melewati satu tahun tersulit dalam hidup kami tersebut.

Walaupun sudah lama berlalu, saya masih terus kepikiran. Di mana letak salahnya waktu itu, sehingga utang kartu kredit tersebut menjadi berlipat ganda. Padahal saya membayar cicilan tepat waktu setiap bulannya.

Nah, pucuk dicinta ulam pun tiba… Saya melihat ada undangan Zoom Meeting dari Teh Indari Mastuti di grup Telegram IIDB (Ibu-ibu Doyan Bisnis), Indscript, dan BUKUIN Aja. Sebagai salah satu Korwil IIDB, saya harus hadir dunk, ya. Webinar yang berlangsung via Zoom ini berlangsung pada Senin, 9 Mei 2020 jam 06.30 sampai selesai. Tema-nya sangat menarik, nih. Ada Parade Pengusaha Bandung Berbagi Inspirasi, yang akan sharing pagi itu. Salah satunya adalah Toni Muliadi, Co-founder BPR Mitra Parahyangan yanag berdiri sejak 2012. 

BPR merupakan lembaga perbankan yang penyaluran kreditnya terbatas satu provinsi saja. Seperti BPR Mitra Parahyangang hanya melayani penyaluran kredit untuk wilayah Jawa Barat. Salah satu goalnya, adalah sebagai lembaga pembiayaan yang memberikan pendampingan UMKM. Beliau membawakan materi tentang Boleh Berutang Asalkan Produktif. Mm, jadi penasaran, kan?

 

Flyer Undangan Zoom Meeting IIDB
Credits: IIDB

Menurut Toni, UMKM memiliki potensi yang sangat besar untuk maju. Produk-produk mereka bisa bersaing di pasaran. Sayangnya, banyak UMKM yang terjebak dengan utang, khususnya saat pandemi melanda Indonesia beberapa waktu yang lalu. Hal ini terjadi karena para UMKM tersebut tidak mempunyai perencanaan yang jelas saat mengajukan pinjaman. Itulah sebabnya, BPR Mitra Parahyangan tidak buru-buru mengabulkan semua pengajuan pinjaman yang masuk. Mereka akan melakukan survei berulang kali, memberikan edukasi, bahkan  mendampingi agar UMKM tersebut tidak terjebak dengan utang, untuk membayar utangnya. Istilahnya, gali lobang tutup lobang. Pria yang terpaksa meninggalkan impiannya menjadi pilot ini, menjelaskan beberapa kesalahan yang sering dilakukan UMKM saat berutang, di antaranya adalah:

1. Tidak memiliki perencanaan yang jelas tentang utang yang diajukan.

2. Menganggap utang sebagai “uang ekstra” yang jatuh dari langit, sehingga bebas menggunakannya.

3. Tidak menyiapkan alokasi sumber dana untuk membayarnya.

4. Hanya membayar cicilan secara minimalis (khusus untuk utang kartu kredit). Ini yang terjadi pada kasus saya di atas. Hanya membayar cicilan minimal, sehingga tagihannya menjadi berbunga-bunga hingga membengkak.

      Toni menjelaskan, berdasarkan penggunaannya, kredit terbagi dua, yaitu:

      Kredit Komersil (Kredit Produktif)

      Kredit Konsumtif 

Kredit Produktif
Credits: Webinar Parade Pengusaha Bandung

Menurut Toni, tidak apa-apa jika UMKM ingin mengajukan pinjaman berutang. Akan tetapi, manfaatkan untuk keperluan usaha. Misalnya, membeli mesin agar produksi bertambah. Diharapkan dengan bertambahnya produksi, omzet pun akan meningkat. Sehingga UMKM tidak kesulitan melunasi cicilan utangnya. Ini yang disebut sebagai utang produktif.


Kredit Konsumtif
Credits: Webinar Parade Pengusaha Bandung


Yang tidak disarankan itu adalah jika berutang hanya untuk keperluan yang konsumtif. Keperluan yang sebenarnya tidak mendesak, tidak memengaruhi hidup dan matinya usaha. Sebaiknya hindari mengajukan pinjam utang hanya untuk keperluan konsumtif. Misalnya, untuk ganti ponsel terbaru, atau beli tas branded (pengusaha gitu, masa pake tas biasa aja..)

Nah, hal-hal begini, sebaiknya ditinggalkan, jika ingin usahanya tetap eksis. Nggak mau kan, uang hasil usaha malah habis buat bayar utang. Bukannya usahanya makin besar, yang ada malahan usahanya berpotensi gulung tikar. Nauzubillah..

Kesimpulan dari pemaparan Toni Muliadi ini adalah, boleh-boleh saja berutang, asalkan utang yang produktif. So, bagaimana dengan utangmu? Apakah sudah tergolong utang produktif atau belum?

Menikmati Serunya #SuamiIstriMasak Bersama Kecap ABC

Menikmatinya Serunya #SuamiIstriMasak Bersama Kecap ABC   Saya dan suami merupakan generasi perantau. Suami bahkan lebih dulu merantau ke ib...