Memberikan reward atau hadiah pada anak-anak merupakan sesuatu yang dibolehkan, bahkan disarankan oleh para ahli. Ini merupakan bentuk apresiasi yang kita berikan atas prestasi mereka. Ada yang beraggapan bahwa dengan menjanjikan hadiah bagi anak, akan membuat mereka melakukan sesuatu dengan pamrih. Melakukan yang terbaik dengan mengharapkan hadiah.
Tanpa terasa, sebentar lagi anak-anak akan menghadapi ulangan semester. Orang tua mulai mewanti-wanti agar anak-anak belajar dengan rajin. Mulai mengulang-ngulang materi pelajaran, mengerjakan soal-soal latihan, dan melakukan evaluasi terhadap hasil belajar anak. Anak-anak juga diikutkan berbagai les tambahan sesuai dengan bidang studi yang diinginkan.
1. Jaket
Anak-anak sangat membutuhkan jaket, khususnya saat memasukki musim hujan seperti ini. Berikan hadiah berupa jaket dengan desain favorit mereka. Misalnya, desain artis pujaannya, atau tokoh kartun favorit mereka. Dijamin, mereka akan menyukai reward seperti ini. Jaket, hoodie, atau sweater merupakan atribut yang penting bagi anak-anak yang suka fesyen. Tidak hanya sebagai pakaian pelindung dari cuaca dingin, tetapi sebagai aksesoris pelengkap penampilan. Mereka mengetahui jaket, hoodie, dan sweater terbaru yang lagi trend. Oleh karena itu, memberikan jaket, hoodie, atau sweater sebagai hadiah atas prestasi mereka merupakan pilihan yang tepat.
![]() |
Jaket Credits: Pexels.com |
2. Sepeda
Memiliki sepeda adalah impian setiap anak. Mereka akan berlomba belajar mengendarainya bersama teman-teman sepermainan. Siapa yang paling duluan bisa naik sepeda, akan dianggap hebat. Oleh karena itu, memberikan reward sebuah sepeda tidak pernah basi bagi anak-anak. Setiap tahun, model sepeda akan berganti dan anak-anak menyukai perkembangan pada sepeda mereka. Memberikan reward sepeda juga bisa menginspirasi agar mereka mengendarai sepeda untuk ke sekolah, khususnya bagi anak-anak yang sudah besar. Dengan demikian, akan mengurangi potensi polusi udara, bukan? Selain itu, mereka menjadi terbiasa untuk berolahraga sepeda. Badan menjadi lebih sehat, dan uang transport menjadi aman.
![]() |
Sepeda Credits: Pexels.com |
3. Gawai
Saat sekolah dilaksanakan secara daring seperti sekarang ini, memberikan reward berupa gawai merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak. Selama ini, tidak semua anak mempunyai gawai sendiri. Mereka harus menunggu orang tua pulang dari kantor untuk meminjam gawai dan mengerjakan tugas sekolah. Inilah yang menyebabkan banyak anak-anak terlambat mengumpulkan tugas sekolah atau bank soal . Perubahan fungsi gawai sebagai sarana belajar ini, membuat banyak orang tua yang memberikan hadiah berupa gawai bagi anak-anak yang berprestasi.
4. Alat Musik
Anak-anak yang suka bermain musik perlu mendapat dukungan dari orang tua. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah, bisa dengan memberikan reward berupa alat musik pada mereka. Memainkan alat musik merupakan salah satu keahlian yang akan menjadi nilai tambah bagi anak-anak. Tak jarang program-program beasiswa melihat keahlian tersebut sebagai bahan pertimbangan saat memilih kandidat beasiswa. Bahkan Program Pertukaran Pelajar pun melihat keahlian lain pada anak-anak yang menjadi kandidat program. Alat musik yang banyak dimainkan oleh anak-anak adalah gitar, biola, dan piano.
![]() |
Piano Credits: Pexels.com |
5. Alat Tulis
Reward berupa alat-alat tulis merupakan sesuatu yang tak lekang dimakan zaman. Anak-anak pun selalu membutuhkannya. Akan tetapi, sebagai hadiah kita bisa memberikan hadiah alat tulis yang sedikit berbeda. Misalnya alat tulis kualitas terbaik atau alat tulis yang bertuliskan nama mereka. Zaman sekarang alat-alat tulis custom seperti itu, sangat mudah dipesan. Bahkan, tidak harus order dalam jumlah yang banyak, untuk membuat alat tulis custom. Bayangkan, betapa mereka akan bangga jika menggunakan alat tulis bertuliskan nama sendiri, bukan?
6. Liburan
Siapa yang tidak suka liburan? Mm, anak-anak pasti senang sekali jika mendapatkan hadiah berupa liburan ke tempat favorit mereka. Khususnya setelah melewati masa-masa ujian yang berat, tentu menyenangkan jika bisa pergi liburan. Akan tetapi, karena sekarang masih dalam masa pandemi, keinginan liburan harus sedikit ditahan. Kita bisa menikmati liburan di daerah masing-masing saja. Bukankah Indonesia memiliki banyak tempat-tempat dengan pemandangan yang indah. Menikmati suasana sejuk pegunungan atau sekadar menikmati pisang goreng di tepi pantai daerah masing-masing. Anak-anak di perkotaan, bisa melakukan liburan dengan stay cation di hotel setempat. Manfaatkan voucher-voucher yang banyak di-share oleh pihak hotel dan agen perjalanan. Jangan lupa, tetap menerapkan protokol kesehatan, ya
7. Perlengkapan Gaming
Hampir semua anak zaman sekarang menyukai game online. Bahkan tak sedikit dari mereka yang bercita-cita menjadi youtuber gaming. Jika anak-anak memiliki minat seperti itu, jangan buru-buru memarahinya. Orang tua sebaiknya mencari informasi terlebih dahulu tentang plus-minus seorang youtuber gaming. Ini dilakukan agar tidak terjadi perang dingin antara orang tua dan anak. Nah, anak-anak yang mempunyai minat sebagai youtuber gaming, sangat cocok jika diberikan reward berupa perlengkapan gaming. Seperti layar yang lebih nyaman, mikrofon, laptop, kamera, atau headset.
Tidak perlu diberikan semua sekaligus. Cukup berikan item yang memang sangat dibutuhkan oleh anak. Misalnya, menggantikan alat terdahulu yang sudah tidak maksimal fungsinya. Pemberian ini tidak hanya sebagai hadiah atas prestasi anak, melainkan juga sebagai bentuk restu kita terhadap minat anak-anak. Hanya saja, anak-anak harus tetap dalam pengawasan orang tua, agar mereka tidak terjebak dengan game online yang saja, melainkan juga mengakses blog pendidikan . Ini juga bisa menjadi ajang negosiasi dengan anak. Mereka akan rajin belajar, jika diizinkan bermain maksimal 1 jam sehari. Buat perjanjian dengan mereka, khususnya buat anak-anak yang menuju remaja. Mereka harus belajar cara menghargai waktu dan tidak menyia-nyiakannya dengan bermain sepanjang hari.
Pemberian reward atas prestasi anak-anak ini, boleh-boleh saja dilakukan. Dengan harapan bisa menambah semangat belajar mereka, menjadi lebih baik. Meningkatkan semangat juangnya saat menghadapi kesulitan dalam belajar. Akan tetapi, intensitas pemberian reward ini jangan terlalu sering. Dikhawatirkan akan membuat anak-anak pamrih dalam melakukan sesuatu. Mereka hanya akan berusaha dengan keras jika diiming-iming dengan hadiah. Tentunya kita tidak menginginkan mereka bersifat seperti itu, bukan? Oleh karena itu, bijaklah saat ingin memutuskan untuk memberikan reward pada anak. Jadikan reward sebagai sebuah kejutan yang tidak diduga, bukan sesuatu yang wajib diberikan pada mereka.