Rumahku adalah sorgaku..
![]() |
Rumàh Tinggal Credit: pexels.com |
Pernah mendengar pepatah ini, bukan? Pepatah yang sering kita dengar ini terkait dengan kenyamanan terhadap rumah sebagai tempat tinggal kita. Memiliki rumah sendiri adalah impian setiap orang. Rumah adalah tempat istirahat setelah beraktivitas seharian. Tempat bercengkarama dengan keluarga, menghabiskan waktu bersama, dan melakukan aktivitas bersama. Setiap orang memiliki impian terhadap rumah yang diinginkannya, tak terkecuali pasangan muda yang baru menikah.
Akan tetapi, tidak semua orang bisa langsung menempati rumah sendiri. Banyak di antaranya yang memiliki keuangan terbatas, sehingga terpaksa menumpang dulu di rumah mertua. Padahal jika belum mampu memiliki rumah sendiri, kita bisa saja sewa hunian bukan? Seperti yang saya lakukan bersama suam, lima belas tahun yang lalu. Kami langsung keluar dari rumah orang tua, setelah seminggu honeymoon di Pondok Mertua Indah. 😁
Tinggal di rumah mertua memang ada enaknya, namun tidak enaknya juga ada. Silakan ditimang-timang lebih banyak enaknya, atau lebih banyak tidak enaknyaa? Hayoo, jujur hehehe...
Akan tetapi, dari sedikit pengalaman yang saya lihat dan dengar, berikut adalah tiga alasan mengapa sewa hunian menjadi pilihan daripada rumah mertua, yaitu:
1. Lebih Mandiri
Tinggal jauh dari orang tua membuat kita berlatih menjadi lebih mandiri. Bisa membuat keputusan sendiri, dan melayani diri sendiri. Kita jadi lebih bijaksana mengatur keuangan, karena tidak tergantung dengan keuangan orang tua. Hal ini biasa dialami oleh anak kos. Anda yang kuliahnya nge-kos, pasti sudah pengalaman bagaimana mengatur uang bulanan agar cukup, sampai akhir bulan, bukan? Mulai dari menyisihkan uang untuk membayar sewa hunian setiap bulan, biaya makan sebulan, hingga biaya untuk perlengkapan kuliah. Soal biaya sewa hunian, boleh intip tarif kost Jakarta Barat yang terjangkau. Pengalaman menjadi anak kos sangat berguna saat nanti menikah dan tinggal terpisah dari orang tua.
![]() |
Ruang keluarga Credit: pexels.com |
2. Aman dari Konflik
Tinggal bersama mertua cenderung rawan konflik. Bisa dengan ayah atau ibu mertua, bisa juga dengan saudara ipar. Apalagi jika di rumah mertua terdapat anggota keluarga lainnya. Gesekan demi gesekan bisa saja terjadi. Mulai dari perbedaan pendapat, perbedaan prinsip, hingga perbedaan tujuan hidup. Nah, sebelum terjadi hal-hal yang memicu konflik, kami memutuskan untuk keluar duluan. Starteginya biar dikangen-kangenin sama mertua dan keluarga besar. Terbukti, strateginya berjalan, guyss.
3. Semakin Berbakti pada Orang tua
Setelah sekian lama tinggal dengan orang tua, lalu menikah dan tinggal bersama suami, tentu menimbulkan rasa kangen pada orang tua. Perasaan ini membuat kita ingin lebih berbakti pada mereka. Menengoknya di setiap akhir pekan, mengantarkan makanan kesukaan mereka, atau sekadar menemaninya duduk di teras sore hari. Menyenangkan, bukan? Anda juga bisa memilih tempat tinggal yang berada tidak terlalu jauh dari rumah orang tua. Misalnya orang tua tinggal di daerah Jakarta Barat, maka Anda bisa mencari info sewa rumah Jakarta Barat agar bisa tinggal berdekatan. Sehingga bisa menemani mertua saat mau kondangan ke rumah saudara, atau ngelayat ke relasi mertua. Pokoknya, kalo saya, walopun rumah beda kelurahan, selalu siap jadi sopir ibu mertua ke mana pun beliau perintahkan...
![]() |
Mom and daughter Credit: pexels.com |
Hubungan dengan mertua, khususnya ibu mertua sangat rentan konflik. Ini karena terdapat banyak perbedaan antara ibu mertua dan kita. Dari hal yang sederhana saja, misalnya resep nasi goreng yang berbeda. Kalo kita keukeh mau masak nasi goreng versi kita di rumah mertua, bisa-bisa nggak jadi sarapan, guys. Rasa laparnya keburu hilang duluan. Seandainya Anda tipe pengalah maksimal, bolehlah untuk tinggal serumah selamanya. Akan tetapi, bagi yang tipe pemberontak kayak saya, mending tinggal terpisah dengan sewa hunian, deh.
Nah, dengan tinggal berdekatan tapi tidak serumah, membuat kita tetap "merdeka" tapi tetap bisa berbakti. Saya yakin, tinggal sendiri dengan cara sewa hunian nggak membuat Anda mengabaikan orang tua. Justru sebaliknya, dengan menjauh sebentar dari orang tua membuat perasaan rindu dan keinginan berbakti menjadi semakin dalam. Bagaimanapun jugà, kita tetap kudu pamit baik-baik sama mertua kalo mau tinggal terpisah. Jangan sampai melukai hatinya. Berikan pengertian dengan santun dan lemah lembut, agar mertua merestui kita untuk sewa hunian sendiri.
Sekayu, 14 April 2020
Enni Kurniasih