![]() |
Pemukiman honai penduduk Kelila Credit: dokpri |
Suatu hari di tahun 2007, Bun mendapat notif postingan facebook dari Daddy. Postingan tersebut nge-tag Bun, hingga mengusik rasa ingin tahu konten apa yang dipost Daddy saat itu.
Ternyata Daddy mem-post sebuah foto yang sangat indah. Foto tersebut menampilkan pemandangan kawasan pemukiman penduduk asli Papua yang asri, damai, dan hijau.
Foto tersebut Daddy ambil di salah satu kampung di Distrik Kelila, yang berada di pegunungan tengah Papua. Terletak di ketinggian 1.100 m.dpl membuat suhu udara di Kelila sangat dingin.
Distrik Kelila ini berada di Kabupaten Mamberamo Tengah, yang dapat ditempuh dengan perjalanan mobil sekitar 4 jam dari Wamena. Kendaraan yang bisa mencapai tempat itu adalah mobil jenis double cabin, setidaknya waktu itu, saat Daddy tugas di sana. Kontur jalanan yang off road membutuhkan keahlian sopir untuk membawa mobil agar bisa melewati rute Wamena-Kelila.
![]() |
Transpot Udara untuk menjangkau daerah di balik gunung Credit: dokpri |
Mengapa Bun jatuh hati dengan Kelila dan Papua?
Mengapa bukan pada keindahan laut Raja Ampat yang terkenal itu, atau pada jajaran hutan Papua yang masih alami? Sesungguhnya Bun juga terpesona dengan keindahan Raja Ampat dan hutan Papua. Akan tetapi, waktu tinggàl di Maluku Utara, Bun sudàh puas menikmati keindahan pantai Maluku, yang 11-12 dengan Raja Ampat. Begitupun dengan hutannya. Lalu, apa yang menjadi daya tarik Distrik Kelila ini?
![]() |
Perkampungan honai di Kelila Credit: dokpri |
Tak lain adalah karena barisan rumah-rumah penduduk asli Papua yang tertata rapi di salah satu sudut Distrik Kelila. Yup, rumah asli Papua atau Honai ini sangat menarik perhatian Bun. Seperti penggalan lagu dari God Bless..
Hanya honai kayu
Tempat tinggal kitaaa..
Tanpa hiasan
Tanpa lukisan...
Beratap jerami
Beralaskan tanah
Namun semua inii..
Milik kitaa
Lebih baik di sini rumah kita sendiri
Penggalan lagu di atas sangat cocok dengan kondisi tanah air kita sekarang. Di mana karena pandemi corona, kita diharuskan untuk diam #dirumahsaja. Tujuannya tak lain untuk memutus rantai penyebaran virus covod-19 agar tidak lebih meluas lagi.
Kembali ke laptop, eh ke honai...
Seperti halnya rumah adat dari daerah Indonesia yang lain, honai juga perlu mendapat perhatian dari pemerintah. Honai merupakan salah satu keariban budaya lokal yang bisa dijadikan daya tarik wisata. Ada sekitar 500 kepala keluarga yang ada di Distrik Kelila.
Menurut Daddy, kampung pemukiman honai ini tetap dipertahankan oleh kaum misionaris. Distrik Kelila ini dikenal juga sebagai kampung kristus. Sesuai dengan plank yang berdiri tegak di pintu masuk kampung.
Sayangnya, pemerintah mulai mengkampanyekan rumah tinggal yang sehat versi pemerintah. Rumah permanen berbentuk persegi dengan jendela sebagai ventilasi udara dan sarana MCK.
Salah satu NGO yang peduli terhadap perkembangan Papua adalah EcoNusa . Lembaga non profit yang berdiri tahun 2017 ini diprakarsai oleh Bustar Maitar, pemuda Papua yang lahir dan besar di Papua.
#BeradatJagaHutan
#PapuaBerdaya
#PapuaDestinasiHijau
#EcoNusaXBPN
#BlogCompetitionSeries pada caption.