![]() |
Sumber: https://www.sureplus.id |
Pertengahan Juni 2018..
Kami sekeluarga baru mendarat di Soeta setelah melakukan penerbangan selama 3 jam dari Ambon. Perbedaan waktu Jakarta yang lebih cepat dua jam dibanding ambon, membuat anak-anak mengalami jetlag. Sibungsu Dika merasa mual dan pengen makan something yang nggak terlalu berat, tapi cukup segar di mulut.
Saya berinisiatif mampir ke sebuah coffe shop bandara yang menyediakan aneka minuman hangat dan pastry. Kemudian, memesan satu ekspresso untuk suami, coklat panas untuk Dika dan Dani, lalu sebuah sandwich ukuran jumbo yang dipotong empat. Lumayan, bisa untuk menghemat hihi..
![]() |
Sumber: Pexels.com |
Setelah membayar pesanan, saya mengambil tempat duduk untuk menunggu pesanan sambil melihat pelayan yang cekatan menyiapkan pesanan. Mm, enak juga punya cafe begini, ya. Eh, saya jadi menghayal. Hahaha..
Tetiba, ada remaja putri yang tertarik juga dengan menu cafe ini. Setelah memilih paket minuman dan favorit-nya, dia mengarahkan gawai-nya dan men-scan barcode yang ada di struk. Whatt? Dengan santuy-nya dia melakukan pembayaran, hanya dengan bermodalkan gawai yang ada di genggaman.
Saya nggak tahan untuk tidak bertanya pada mas pelayan di cafe, saat beliau menyerahkan pesanan saya.
![]() |
Sumber: Pexels.com |
"Mm, sekarang udah bisa bayar pake barcode ya, Mas?" Ketauan udiknya saya. Hahaha...
"Iya, Bu. Udah bisa sekarang, mah.
"Oh, hebatlah. Makin praktis, ya
" Ya, Bu. Jadi, kalo jalan kita nggak perlu bawa uang lagi. Bahkan bawa kartu atm juga udah nggak perlu". Si Mas ngejelasin dengan semangat.
"Mm..Tapi kita tetap kudu ngisi ATM-nya, kan? Kalo nggak, gimana bisa barcode-nya ada saldo." Canda saya.
"Iyaa, sih. Tetap harus kerja keras biar barcode bisa dipakai untuk bayar-bayar".
![]() |
Sumber: Pexels.com |
Apa sih QR Code
QR Code adalah salah satu jenis kode batang dua dimensi yang dikembangkan oleh Denso Wave, dari divisi Denso Corporation, sebuah perusahaan dari Jepang. Kode QR ini dipublikasikan pertama kali tahun 1994.
Fungsi utamanya saat itu adalah menyampaikan informasi dengan cepat. Sesuai dengan namanya QR yang artinya quick response. Kode QR memiliki kemampuan untuk menyimpan informasi secara vertikal dan horizontal, berbeda dengan kode batang pada umumnya yang hanya menyimpan informasi secara horizontal. Kode QR telah mendapatkan standarisasi internasional dan standarisasi dari Jepang melalui ISO/IEC 18004 dan JIS-X-0510.
Kemajuan teknologi informasi saat ini, membuat perubahan lifestyle pada sistem pembayaran di masyarakat. Jika selama ini, kita sudah cukup di udahkan dengan pembayaran via debit card atau credit card, sekarang dengan adanya QR code, kedua kartu tersebut tidak diperlukan lagi. Sistem pembayaran ini disebut QR Payment.
Mengenal QR Payment
QR payment adalah sistem pembayaran dengan menggunakan barcode atau QR Code sebagai alat pembayaran. QR Code akan discan setiap melakukan transaksi pembayaran. Untuk melakukan transaksi pembayaran, kita membutuhkan koneksi internet untuk men-scan QR Code yang tertera di merchant.
Bank Indonesia sebagai bank sentral di Indonesia sudah menetapkan standarisasi pembayaran berbasis QR Code. Standarisasi ini disebut dengan QR Standar Indonesia. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan bahwa QRSI merupakan standar alat pembayaranyang dikembangkan oleh pelaku industri perbankan. Ke depannya nanti, QRSI ini akan menjadi pedoman untuk menyediakan pembayaran berbasis QR Code. Cara kerjanya tetap harus menggunakan EDC (electronic data capture) , yang akan mengeluarkan struk total belanja dan QR Code. Kemudian, QR Code ini di scan oleh ponsel pintar sebagai alat pembayaran. Hingga saat ini, sudah terdapat 19 bank dan 68 merchant di Indonesia, yang telah terhubung dengan QRSI.
Teman-teman yang biasa menggunakan transportasi online tentu sudah biasa dengan sistem pembayaran QR Code ini. Yup, Go-Jek sudah menerapkannya melalui fitur Go-Pay yang terbukti cukup berhasil di masyarakat. Disusul oleh 4 bank besar di Indonesia, yang meluncurkan aplikasi dompet digital dengan sistem QR Payment. Mereka adalah BNI dengan YAPP!, BCA dengan QR-ku, BRI dengan MY QR, Mandiri dengan Mandiri Pay.
Bank Indonesia telah menerima pengajuan dari perusahaan-perusahaan yang ingin menggunakan QR Code sebagai sistem pembayaran mereka. Pada dasarnya Bank Indonesia akan menyetujui permohonan tersebut, asalkan memenuhi persyaratan sesuai standar QRSI.
Persyaratan ini penting karena menyangkut keamanan dana konsumen. QR Code payment ini membuat masyarakat tidak perlu membawa kartu debit atau uang tunai sekalipun. QRSI membuat saldo rekening kita terkoneksi dengan ponsel pintar. Sehinggà, sisgem keamanannya harus dipastikan terhubung dengan GPN (Gerbang Pembayaran Nasional).
Kelebihan dan kekurangan QR Code Payment
Kemajuan teknologi bagaikan dua sisi pisau bagi peradapan manusia. Di satu sisi, kemudahan QR Code Payment ini membuat proses transaksi menjadi lebih mudah. Jik kita lupa membawa dompet, atau lupa membawa uang tunai, selama ada saldo di ponsel pintar, maka transaksi tetap bisa berjalan.
Akan tetapi, dibalik segala kemudahan itu, ada hal yang harus diperhatikan. Yaitu sifat konsumtif masyarakat. Nah, teman-teman yang menggunakan QR Code Payment sebagai alat pembayaran zaman milenial ini, sebaiknya bisa menggunakannya dengan bijaksana, ya
#feskabi2019
#gairahkanekonomi
#pakaiQRstandar
#majukanekonomiyuk
Referensi:
https://www.suara.com/bisnis/2019/03/21/202231/bi-uji-coba-standarisasi-alat-pembayaran-berbasis-qr-code
https://www.suara.com/bisnis/2019/05/27/125301/bi-luncurkan-pedoman-alat-pembayaran-berbasis-qr-code
https://www.cermati.com/artikel/ketahui-4-aplikasi-qr-code-payment-milik-4-bank-besar-indonesia-ini