Selasa, 08 Mei 2018

Perjalanan Mengantar Dani ke Pesantren1

Nggak terasa Dani udah menyelesakan UNAS, artinya kami harus segera berangkat ke Jawa buat mendaftar ke pesantren. Keinginannya untuk masuk pesantren datang dari Dani sendiri. Tentu saja, ini merupakan berkah bagi Bun dan Daddy. Biasanya orang tua yang membujuk anak-anak mereka. Atau jangan-jangan Dani nggak tau kehidupan di pesantren itu seperti apa.


Namun, untuk berangkat sekarang masih ada dua ganjalan. Pertama, Dika belum selesai ulangan. Selain itu, jadwal Bun memberi ulangan pun belum tiba. Untungnya, Ibu Kepsek memberikan kemudahan agar Dika ulangan lebih dulu dan Bun juga dibolehkan mengadakan ulangan lebih cepat. Akhirnya selesai juga urusan di sekolah. Anak-anak kelas 4 dan 5 yang menjadi tanggungjawab Bun udah selesai semua ulangannya. Untung, Bun cuma pegang satu mata pelajaran. Terima kasih pada Ibu KepSek yang udah memberi izin Bun mengadakan ulangan duluan dari jadwal semestinya.


Hari ini KM. Permata Bunda merapat ke Pelabuhan Sanana sedikit terlambat dari biasanya. Daddy udah sempat uring-uringan, sebab kita udah pesan tiket pesawat besoknya. Butuh waktu semalaman kapal laut untuk nyampe Ambon.
Jam 10.00 WIT KM. Permata Bunda merapat di Pelabuhan Sanana. Pelayaran Sanana-Ambon ini jadwalnya hanya seminggu sekali. Oleh karena itu, penumpang kapal penuh. Untung saja Daddy, udah ngontak ABK kapal sehari sebelumnya untuk memesan kamar. Kalo nggak, bisa-bisa kita tidak kebagian kamar.



Setelah mengarungi laut Maluku selama 12 jam, kami pun sampai di pelabuhan Ambon jam 07.00 WIT. Lumayan mabok juga di dalam kapal semalaman. Bun berasa lantai yang dipijak bergoyang, walaupun kapal sudah sandar. Perjalanan kali ini berbeda karena bertepatan dengan ulangtahun Dani yang ke-12. Sampai di Ambon, kami dijemput temannya Om Basyir yaitu Om Freddy. Mereka berdua adalah Nyong Ambon asli. Om Basyir adalah teman Daddy yang juga tetangga kami di Sanana..
Selanjutnya kami ronda-ronda bersama mereka..


Bersambung, ya...😘

15 komentar:

  1. Jauh juga ya bun, semoga Dani jadi anak yang sholeh apalagi keinginan sendiri masuk pesantren.

    BalasHapus
  2. Jauh juga ya bun, semoga Dani jadi anak yang sholeh apalagi keinginan sendiri masuk pesantren.

    BalasHapus
  3. Hebat Dani punya keinginan sendiri untuk masuk pesantren.
    Semoga jadi anak yang sholeh ya :)

    BalasHapus
  4. waahhh dani jauhh mondoknya, dari maluku ke jawa,
    semoga sekses ya dani

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, biar nggak gampang pulang, Tante. Harus beda pulau. Hihi

      Hapus
  5. Jadi anak ya soleh ya Dani. Penasaran sama foto di kapalnya Bun, pengen liat laut Maluku jugaaa.

    BalasHapus
  6. Semoga semangat terus ya jagoannya Bun Enni... welcome to Java, then! Hehe

    BalasHapus
  7. Masya Allah ...semoga cita-citanya tercapai ya Dani...Aamiin

    Penasaran dengan lanjutan ceritanya...:)

    BalasHapus
  8. Ayo bun enni lanjut ceritanya...nanggung neh.

    BalasHapus
  9. Wah keren ya, anaknya mau ya ke pesantren. Hebat 😁😁

    BalasHapus
  10. Ambon... tempat impianku. Aku keturunan darah Ambon, jadii pengen sekali kesana. waktu kecil sudah berencana pergi ke sana tapi gagal.
    Selamat juga buat anaknya ya mba, semoga lancar sampai slesai.amin :)

    BalasHapus
  11. Wah anaknya keren mau mondok. Semoga jadi anak yang shaleh ya, Mas :)

    BalasHapus
  12. Keren Dani udah mau mondok. Gak takut kangen Bun kalau beda pulau gitu. Bun hebat deh ya. Aku pasti mewek 😒

    BalasHapus

Menikmati Serunya #SuamiIstriMasak Bersama Kecap ABC

Menikmatinya Serunya #SuamiIstriMasak Bersama Kecap ABC   Saya dan suami merupakan generasi perantau. Suami bahkan lebih dulu merantau ke ib...